Ayah yang mengajarkan kita
untuk tidak menangis, ayah mengajarkan kita untuk kuat bukan untuk menjadi
jagoan. Bagiku ayah adalah motivar. Dia yang mengajariku bagaimana untuk bisa
bertahan dalam melawan kerasnya hidup. Dan dialah yang mengajarkanku untuk
mandiri.
Ayah punya peranan penting dalam sebuah keluarga. Dia
berperan sebagai kepala keluarga yang ditugaskan untuk menjaga anak dan
istrinya, untuk melindungi, memberi nafkah, dan menjadikan keluarganya menjadi
yang terbaik. Namun, seringkali kita ( sebagai anak ) menyepelekan seorang
ayah. Maksudnya menyepelekan gimana ? Menyepelekan disini adalah kamu terlalu
menganggap tanggung jawab ayah itu ringan & mudah . Padahal sebenarnya
sangat sulit & tidak mudah untuk menjadi seorang ayah. Pernahkah kamu
berfikir mengapa ayah sering sekali pulang larut malam dalam pekerjaannya ?
Ayah melakukan itu karena ayah mempunyai tanggung jawab kepada anak dan
istrinya untuk menafkahi . Meskipun ayah sibuk dengan pekerjaannya tapi dia
tidak lupa dengan anak istrinya. Bahkan ketika dia bekerja jauh dan harus
menginap beberapa hari, ayah sering sekali meneteskan air mata. Ayah meneteskan
air mata ketika dia jauh dari keluarganya . Namun pernahkah kamu tau ?
Sahabatku, cobalah berfikiran jernih kepada ayahmu. Jangan
pernah jadikan dia buruk dipandanganmu . Namun jadikan dia sebagai gurumu,
gurumu yang selalu ada untukmu. Gurumu yang akan mengajarimu tentang arti hidup
yang sesungguhnya. Gurumu yang akan mengajarimu untuk tidak menjadi penakut
tapi untuk menjadi pemberani. Buatlah dia baik dipandanganmu, dengarkan kata – katanya
yang begitu memiliki arti makna hidup .
Meskipun sifatnya yang keras namun dalam hatinya terdapat
kelembutan hati. Dia memang terlihat kuat dipandangan kita. Namun tahukah kamu,
kapan ayah terlihat lemah ? Ayah terlihat lemah saat kamu pergi meninggalkannya.
Saat kamu tak mau mendengarkan kata – katanya, saat kamu mulai menggapnya
menjadi buruk . Tahukah kamu akan itu ? Mungkin sedikit dari kalian yang
menyadarinya, namun ketahuilah itulah sifat asli seorang ayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar