Blogger Widgets Chichan Blog ^^: Dibalik Kerasnya AYAH

Jumat, 02 Januari 2015

Dibalik Kerasnya AYAH



Ayah yang mengajarkan kita untuk tidak menangis, ayah mengajarkan kita untuk kuat bukan untuk menjadi jagoan. Bagiku ayah adalah motivar. Dia yang mengajariku bagaimana untuk bisa bertahan dalam melawan kerasnya hidup. Dan dialah yang mengajarkanku untuk mandiri.

        Ayah punya peranan penting dalam sebuah keluarga. Dia berperan sebagai kepala keluarga yang ditugaskan untuk menjaga anak dan istrinya, untuk melindungi, memberi nafkah, dan menjadikan keluarganya menjadi yang terbaik. Namun, seringkali kita ( sebagai anak ) menyepelekan seorang ayah. Maksudnya menyepelekan gimana ? Menyepelekan disini adalah kamu terlalu menganggap tanggung jawab ayah itu ringan & mudah . Padahal sebenarnya sangat sulit & tidak mudah untuk menjadi seorang ayah. Pernahkah kamu berfikir mengapa ayah sering sekali pulang larut malam dalam pekerjaannya ? Ayah melakukan itu karena ayah mempunyai tanggung jawab kepada anak dan istrinya untuk menafkahi . Meskipun ayah sibuk dengan pekerjaannya tapi dia tidak lupa dengan anak istrinya. Bahkan ketika dia bekerja jauh dan harus menginap beberapa hari, ayah sering sekali meneteskan air mata. Ayah meneteskan air mata ketika dia jauh dari keluarganya . Namun pernahkah kamu tau ?

        Sahabatku, cobalah berfikiran jernih kepada ayahmu. Jangan pernah jadikan dia buruk dipandanganmu . Namun jadikan dia sebagai gurumu, gurumu yang selalu ada untukmu. Gurumu yang akan mengajarimu tentang arti hidup yang sesungguhnya. Gurumu yang akan mengajarimu untuk tidak menjadi penakut tapi untuk menjadi pemberani. Buatlah dia baik dipandanganmu, dengarkan kata – katanya yang begitu memiliki arti makna hidup . 

        Meskipun sifatnya yang keras namun dalam hatinya terdapat kelembutan hati. Dia memang terlihat kuat dipandangan kita. Namun tahukah kamu, kapan ayah terlihat lemah ? Ayah terlihat lemah saat kamu pergi meninggalkannya. Saat kamu tak mau mendengarkan kata – katanya, saat kamu mulai menggapnya menjadi buruk . Tahukah kamu akan itu ? Mungkin sedikit dari kalian yang menyadarinya, namun ketahuilah itulah sifat asli seorang ayah.

Tidak ada komentar: